REGLOSERVICES.COM – Film animasi Jepang, *Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train*, resmi ditayangkan di bioskop Indonesia sejak Rabu, 6 Januari. Penggemar di tanah air akhirnya dapat menikmati film yang diadaptasi dari manga populer yang dirilis di Jepang pada Oktober 2020.
*Demon Slayer* tengah menjadi sorotan, menarik perhatian banyak penonton. Meskipun diluncurkan di tengah pandemi, film ini berhasil meraih pendapatan luar biasa, lebih dari Rp 4,3 triliun, menjadikannya film anime dan Jepang terlaris dalam sejarah.
Sinopsis Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba the Movie: Mugen Train
Dalam dunia *Demon Slayer*, kehidupan manusia terancam oleh keberadaan iblis yang berkeliaran dalam kegelapan. Salah satu korban dari teror ini adalah keluarga Tanjiro Kamado, yang dibunuh oleh iblis, meninggalkan Tanjiro dan adiknya, Nezuko, yang perlahan mulai berubah menjadi iblis.
Setelah tragedi yang menimpa keluarganya, Tanjiro bertekad untuk membasmi iblis dan berusaha menyelamatkan Nezuko. Ia bergabung dengan Flame Hashira, Kyōjurō Rengoku, salah satu pendekar terkuat dalam tim pemburu iblis, Demon Slayer Corps.
Bersama Rengoku dan dua rekannya yang baru, Zenitsu dan Inosuke, Tanjiro menaiki kereta dengan misi untuk membunuh iblis. Namun, mereka terjebak dalam sihir yang membuat mereka tertidur, membawa mereka ke dalam dunia mimpi.
Tanjiro bermimpi untuk bersatu kembali dengan keluarganya yang telah tiada. Zenitsu bermimpi bermesraan dengan Nezuko, sedangkan Inosuke membayangkan sebuah petualangan eksplorasi gua dengan Tanjiro, Zenitsu, dan Nezuko sebagai anggota timnya. Di sisi lain, Rengoku berharap untuk bertemu dengan saudaranya.
Namun, dalam ketenangan mimpi tersebut, iblis bernama Enmu berusaha memasuki mimpi mereka dengan menggunakan tali Ajaib, berupaya menahan mereka dalam keadaan tertidur selamanya.
Akankah Rengoku dan kawan-kawan berhasil mengalahkan iblis ini? Dapatkah Tanjiro menyelamatkan Nezuko sebelum dia sepenuhnya menjadi iblis?
Baca Juga : Top Anime: Sinopsis Film Anime Jujutsu Kaisen 0: Perjalanan Yuta Menghadapi Kutukan