Banner Image

Top Anime

RegLoserVices.com

Cencoroll: Serunya Petualangan Remaja & Makhluk Misterius di Tengah Kekacauan Kota

REGLOSERVICES.COM – Cencoroll adalah sebuah film animasi fiksi ilmiah asal Jepang yang dirilis pada tahun 2009. Menariknya, film ini hampir sepenuhnya merupakan hasil karya tunggal Atsuya Uki. Sebagai penulis manga berbakat, Uki bertanggung jawab atas penulisan naskah, desain karakter, penyutradaraan, hingga animasi film ini.

Cerita berpusat pada kemunculan makhluk-makhluk besar berwarna putih yang misterius di kota. Tetsu, seorang siswa SMA, ternyata memiliki makhluk peliharaan bernama Cenco yang bisa dikendalikannya melalui telepati. Rahasia ini menjadi sulit disembunyikan ketika Yuki, seorang gadis penuh rasa ingin tahu, mendapati keberadaan Cenco di sekolah. Rasa penasaran Yuki membawanya mengikuti Tetsu dan Cenco, bahkan saat mereka terlibat konflik dengan Shu, sosok yang berupaya merebut kekuatan Cenco untuk dirinya sendiri.

Review Anime Cencoroll

Secara visual, Cencoroll mungkin tidak memikat seperti anime legendaris 5 Centimeters Per Second, tetapi tetap berhasil menyajikan visualisasi yang relevan dan mendukung cerita. Desain karakter tergarap dengan cukup baik, meski latar belakangnya terasa kurang variatif. Namun, kualitas animasi mulai menonjol dalam adegan aksi yang terasa dinamis dan menegangkan.

Dengan durasi singkat hanya 30 menit setara satu episode anime film ini cukup berhasil mengembangkan karakter utama meskipun terbatas. Tetsu, yang awalnya terkesan sebagai remaja tertutup dengan sifat “emo,” pelan-pelan menunjukkan sisi lain dirinya saat mulai membuka diri terhadap Yuki. Pengembangan karakter ini terasa alami dan cukup proporsional untuk pendeknya waktu tayang.

Keunggulan terbesar Cencoroll terletak pada ceritanya yang unik dan susunan plot yang sulit diprediksi. Film ini menyajikan elemen kejutan yang menjaga intensitas penonton dari awal hingga akhir. Tidak hanya itu, pertarungan antara monster-monster besar dilakukan dalam setting yang tidak konvensional. Alih-alih fokus menjadi pahlawan atau mencari penghargaan, para karakter bertarung layaknya dua anak yang bersaing untuk kesenangan pribadi. Konsep ini terasa segar dibandingkan anime lain dengan tema serupa.

Di sisi audio, pemilihan lagu penutup “Love&Roll” dari Supercell memberikan sentuhan akhir yang menyenangkan. Akting suara juga cukup solid, dengan emosi yang mampu menghidupkan tiap adegan secara efektif.

Secara keseluruhan, Cencoroll adalah karya menarik dari tahun 2009 yang patut diapresiasi karena menawarkan pendekatan baru di dunia animasi Jepang. Meskipun durasinya sangat singkat, film ini berhasil menyampaikan cerita kompleks dengan emosi mendalam serta aksi yang memukau.

Bagi kamu yang mencari tontonan anime penuh kejutan atau cerita yang berbeda dari kebanyakan produk mainstream, Cencoroll adalah rekomendasi tepat untuk pengalaman menonton yang singkat tetapi mengesankan.

Baca Juga : Review Anime “Amanchu!”: Pengingat untuk Menghargai Keindahan dan Kelestarian Lautan

Share: Facebook Twitter Linkedin
Tinggalkan Balasan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *